Buret: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis, dan Cara Menggunakan

Buret Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis, dan Cara Menggunakan

Buret merupakan salah satu alat laboratorium yang masuk ke dalam kategori alat gelas karena memang terbuat dari bahan kaca. Alat ini biasanya memiliki skala yang bisa kamu gunakan untuk mengukur volume ketika melakukan proses titrasi pada zat kimia.

Untuk bentuknya sendiri, alat ini berbentuk seperti tabung dengan katup penutup dan kran. Selain itu, alat ini juga tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan alat penyangga bernama statif. Nah, di bawah ini Kelasedu sudah merangkum pengertian, fungsi, jenis-jenis, cara menggunakan dan perawatan, prinsip kerja hingga harganya.

Pengertian Buret

Apa itu buret? Buret sendiri merupakan alat gelas berbentuk silinder dengan garis ukur dan sumbatan berupa kran pada bagian bawahnya. Kran ini bertugas untuk menjaga tetesan sejumlah reagen cair pada saat proses penelitian.

Untuk mendapatkan jumlah tetesan dengan ukuran yang akurat dan tepat maka alat ini memiliki akurasi tinggi dan presisi. Sehingga fungsi utama dari alat gelas ini adalah untuk melakukan proses titrasi.

Dari segi bentuknya sendiri, alat gelas ini memang memiliki bentuk yang terbilang cukup unik. Karena jika kamu lihat secara sekilas, kamu akan melihat alat tetes dengan penambahan kran di bagian bawah. 

Namun meski bentuknya unik dan sederhana, alat ini memiliki ketahanan yang cukup baik untuk menampung cairan atau zat kimia. Alat ini juga memiliki tingkat akurasi tinggi yang mana alat gelas kelas A mampu memiliki angka akurasi hingga 0,05 cm3. 

Alat gelas ini juga termasuk ke dalam kategori alat untuk kimia analitik yang mampu mengeluarkan variabel dari larutan kimia dengan ukuran yang tepat.

Fungsi Buret

Untuk fungsi lengkap dari alat gelas ini, kamu bisa simak penjelasan dari Kelasedu berikut:

1. Alat Pengukuran Volume

Fungsi utama alat ini adalah digunakan untuk mengukur volume cairan dengan presisi tingkat tinggi. Bahkan hingga ke pecahan milliliter hingga ke ukuran pecahan yang lebih kecil. Sehingga membuat alat ini sangat berguna untuk melakukan eksperimen kimia yang membutuhkan takaran volume yang akurat dan konsisten.

2. Membantu untuk menambahkan Larutan Secara Bertahap

Buret bisa kamu pakai untuk menambahkan larutan ke larutan lain secara sedikit demi sedikit dan lebih terkontrol. Sehingga kamu bisa melakukan proses titrasi dengan lebih mudah. Karena kamu harus bisa mencapai titik ekivalensi dengan cara mengukurnya jumlah reagen yang kamu butuhkan secara teliti ketika proses titrasi.

3. Presisi dan Akurasi Tingkat Tinggi

Alat gelas ini memang sengaja dirancang untuk memberikan tingkat akurasi yang tinggi dalam proses pengukuran volume cairan. Karena alat gelas ini memiliki skala yang sangat akurat dan dapat memudahkan kamu dalam membaca volume yang diukur dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi.

4. Penanganan Cairan Berbahaya

Kamu juga bisa menggunakan alat ini untuk menambahkan larutan reagen yang berbahaya dan beracun ke dalam campuran reaksi dengan lebih aman. Karena alat ini bisa mengurangi resiko tumpah maupun paparan bahan berbahaya.

5. Media Demonstrasi

Tidak jarang, alat gelas ini juga biasa digunakan sebagai media untuk melakukan demonstrasi pada konsep pengukuran volume dengan menggunakan teknik titrasi di sekolah.

Baca Juga : Gelas Piala

Ukuran Buret

Sebagai alat ukur, tentu saja buret juga tersedia dalam berbagai ukuran seperti berikut:

  1. Ukuran Makro: Untuk ukuran makro, alat gelas ini memiliki kapasitas sekitar 50 ml dengan skala paling kecil yang bisa kamu baca hingga mencapai 0,10 ml.
  2. Ukuran Semimikro: Berikutnya untuk ukuran semimikro maka alat gelas ini memiliki kapasitas volume hingga 25 ml. Dengan skala terkecil yang bisa kamu baca adalah adalah 0,050 ml.
  3. Ukuran Mikro: Terakhir ada ukuran mikro dengan kapasitas volume hingga 10 ml. skala paling kecil yang dapat kamu baca adalah 0,020 ml.

Bagian-bagian Buret dan Gambar

Alat gelas ini terdiri dari beberapa bagian atau elemen yang fungsinya memiliki keterkaitan satu sama lain. Sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan yakni alat gelas bernama buret.

Berikut ini kamu bisa mengetahui apa saja bagian bagian yang ada pada alat gelas ini beserta gambarnya:

1. Bagian Ujung Atas

Bagian ujung atas pada alat gelas ini memiliki fungsi yang bisa kamu gunakan untuk memasukkan reagen, zat atau larutan kimia dengan bantuan corong ke dalam buret.

2. Skala

Berikutnya ada bagian yang disebut dengan skala yang bisa kamu pakai untuk menentukan volume reagen cair yang telah keluar dari alat gelas ini. Umumnya, alat gelas ini memiliki ukuran skala dari angka 0 ml hingga 50 ml.

3. Kran

Bagian yang terakhir pada buret adalah kran yang punya fungsi sebagai alat pengatur keluar masuknya cairan. Kamu juga bisa mengatur laju tetesan sesuai dengan keinginan, dengan menggunakan kran ini.

Misalnya ingin laju tetesan yang deras maka kamu bisa membuka kran dengan lebih lebar. Dan sebaliknya, kamu bisa membuka kran sedikit saja, untuk mendapatkan laju tetesan sedang atau bahkan ringan.

Akan tetapi, kamu juga harus ingat, pada saat akan meneteskan larutan. Jangan lupa untuk memutar-mutar bagian tabung. Misalnya seperti tabung Erlenmeyer untuk mengetahui seberapa besar volume yang kamu butuhkan nantinya pada proses titrasi.

Nah, sudah tahu kan bagian-bagian dari alat gelas ini. Berikut, Kelasedu sudah menyediakan gambar buret di bawah ini untuk kamu simak dan pelajari:

Gambar 1

Buret: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis dan Prinsip Kerja

Gambar 2

Buret: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis dan Prinsip Kerja

Gambar 3

Buret: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis dan Prinsip Kerja

Gambar 4

Buret: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis dan Prinsip Kerja

Jenis-jenis Buret Berdasarkan Bahan Pembuatan

Karena masuk ke dalam kategori alat gelas, maka sudah pasti alat ini terbuat dari gelas ya. Bahan gelas yang digunakan pun, tentu terbuat dari gelas yang tahan dengan suhu tinggi dan reaksi kimia. Meskipun tidak semua bagian dari alat gelas ini terbuat dari kaca. 

Untuk saat ini, buret tersedia dalam beberapa jenis, dan berikut kamu bisa simak jenis-jenisnya:

1. Buret Basa

Jenis yang pertama adalah jenis standar atau basa yang memang biasa digunakan untuk larutan yang bersifat basa. Misalnya saja seperti NaOH, KOH dan zat basa lainnya. Alat gelas jenis ini memiliki cerat karet dan bola kaca yang terletak pada bagian ujungnya yang memiliki fungsi seperti kran. 

2. Buret Asam

Berikutnya ada buret asam yang memiliki cerat kaca, biasanya digunakan untuk mencampur larutan yang bersifat asam. Contohnya seperti, HCI, HNO3, larutan netral atau Tiosulfat hingga larutan pengoksidasi seperti KCrO4.

3. Buret Universal

Dari namanya saja kamu pasti sudah bisa menebak jika alat gelas jenis ini bisa kamu pakai untuk semua jenis larutan. Mulai dari larutan bersifat basa hingga larutan bersifat asam. Alat ini juga memiliki cerat pada bagian ujungnya, bedanya cerat ini bersifat atau berbentuk universal yang terbuat dari bahan teflon.

4. Buret Amberglas

Terbuat dari bahan kaca berwarna gelap atau coklat yang berfungsi untuk melarutkan cairan yang mudah teroksidasi atau menguap karena cahaya matahari. Misalnya seperti larutan iodium dan larutan kalium permanganat.

Baca Juga : Labu Ukur

Cara Menggunakan Buret dengan Tepat

Alat gelas ini memang biasa digunakan untuk membantu proses titrasi dan untuk melakukan proses ini, kamu harus memperhatikan beberapa hal penting. Agar bisa memperoleh hasil titrasi yang akurat dan minim dengan kesalahan. Nah, berikut ini cara menggunakannya:

1. Letakkan atau Tempatkan Alatnya dengan Benar

Sebelum memulai proses titrasi, pastikan kamu sudah meletakkan atau menempatkan buret dengan posisi yang benar. Alat gelas ini memang tidak bisa berdiri sendiri, sehingga harus diletakkan di alat khusus atau penyangga yang bernama statif.

Kamu bisa menghubungkan statif dengan buret menggunakan holder khusus. Di sini kamu wajib memastikan jika pemasangan alat gelas ini dengan holder dan statif sudah dilakukan dengan benar atau buret sudah berada di posisi tegak lurus.

Karena kesalahan dalam pemasangannya saja, maka dapat memberikan pengaruh terhadap penentuan volume. Karena alat gelas yang diletakkan miring akan membuat kamu kesulitan dalam membaca skala volume atau bahkan menjadi kurang tepat. Sehingga pastinya hal ini akan mempengaruhi hasil penelitian lebih lanjut.

2. Isi Larutan Secara Perlahan

Langkah berikutnya yang harus kamu lakukan adalah dengan mengisi larutan ke dalam buret. Di sini kamu bisa menggunakan bantuan corong kaca agar proses pengisian lebih aman dan tidak gampang tumpah.

Jika kamu melakukan proses titrasi, maka sebaiknya isi alat gelas ini hingga volumenya penuh. Atau bisa juga dalam skala permukaan larutan mencapai volume 0. Hal tersebut bisa kamu lakukan untuk mempermudah kamu dalam proses pembacaan volume nantinya. Pada saat akan melakukan proses titrasi.

3. Proses Titrasi

Selanjutnya kamu akan memasuki proses titrasi yang mana kamu bisa meneteskan larutan titran ke dalam alat gelas ini secara perlahan. Setelah kamu membuka kran yang ada di bagian bawah alat gelas ini. Atur kecepatan tetesan sesuai dengan kebutuhan untuk memungkinkan tidak adanya kemungkinan kelebihan penetesan selama proses titrasi berlangsung.

Pada saat melakukan proses titrasi atau penetesan ini, kamu bisa menggoyangkan bagian sampel pada labu Erlenmeyer. Agar bisa mempercepat reaksi antara titran dengan sampel yang ada di dalam labu Erlenmeyer.

Selain itu, selama proses titrasi berlangsung, kamu harus menjaga salah satu tangan tetap berada pada kran. Sehingga kamu bisa segera menutup kran ketika telah muncul tanda tercapainya titik akhir reaksi. Hal ini akan membantu agar tidak ada volume yang berlebih.

4. Pembacaan Volume

Jika proses titrasi telah selesai kamu lakukan, maka sudah pasti volume larutan yang ada di dalam alat gelas ini akan berkurang. Nah, di sini kamu bisa mengetahui jumlah pengurangan volume melalui pembacaan skala. Pembacaan volume ini juga akan membantu kamu untuk mengetahui berapa jumlah volume titran yang kamu butuhkan pada proses titrasi.

Pada saat membaca volume, pastikan juga kamu memperhatikan bentuk meniskus yang terjadi. Tempatkan meniskus tepat di atas skala yang kamu inginkan. Skala yang bisa kamu baca adalah skala yang letaknya berada tepat di bawah meniskus.

Secara umum, proses titrasi ini sendiri biasanya tidak hanya bisa kamu lakukan satu kali saja. Namun bisa kamu lakukan beberapa kali pengulangan. Nah, maka dari itu, untuk melanjutkan proses titrasi yang berikutnya. Maka kamu tidak perlu lagi menambah volume larutan agar bisa mencapai skala 0 kembali.

Akan tetapi, kamu hanya perlu mencatat volume setelah proses titrasi pertama tadi kamu lakukan. Dan kemudian langsung lakukan proses titrasi berikutnya. Sedangkan cara untuk menentukan volume titran yang kamu gunakan, maka kamu hanya perlu mengurangi volume akhir dengan volume yang sudah kamu catat di awal tadi.

Cara Perawatan Buret

Setelah menggunakan alat gelas ini, jangan lupa untuk membersihkan dan melakukan perawatan untuk menjaga alat gelas ini agar tetap bersih. Sekaligus menghindari kontaminasi pada saat akan kamu gunakan lagi nanti. Berikut adalah cara membersihkan dan merawat alat gelas ini:

  • Setelah menggunakan alat gelas ini, maka kamu bisa membersihkan alat gelas ini dari berbagai larutan dan zat kimia yang tersisa di dalamnya. Jika masih terdapat zat kimia yang tersisa, maka kamu bisa menuangkan zat kimia ke dalam wadah lain sebelum mencucinya.
  • Lanjutkan dengan membilasnya menggunakan air bersih dan mengalir untuk menghilangkan berbagai residu yang tersisa dari larutan kimia yang ada di dalamnya. Kamu juga bisa mengocok buret dengan perlahan saat membilasnya. Lakukan beberapa kali untuk memastikan alat gelas ini sudah bersih.
  • Kemudian sikat alat gelas ini dengan sikat khusus untuk membersihkan bagian yang ada di dalamnya. Sikat bagian dalam dengan lembut serta pastikan jika tidak ada sisa reagen yang tersisa atau menempel pada permukaan alat gelas ini. Jika perlu, sikat juga bagian luarnya ya.
  • Bilas lagi dengan menggunakan air bersih agar bisa menghilangkan semua sisa deterjen maupun zat kimia lain yang ada di dalamnya.
  • Setelah kamu merasa alat gelas ini sudah bersih maka kamu bisa membersihkan dan mengeringkannya dengan memakai lap. Atau bisa juga dibiarkan mengering secara alami. Jangan lupa untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran maupun serpihan yang tertinggal.
  • Kamu bisa menyimpan buret yang sudah dalam keadaan kering dengan menempatkannya di sebuah tempat penyimpanan khusus secara perlahan. Tempatkan alat gelas ini di tempat yang bersih dan aman. Sehingga tidak terkontaminasi dengan zat lain dan aman saat digunakan kembali.

Pada saat tidak memakai alat gelas ini, kamu bisa membalik posisinya dan biarkan kran tetap terbuka. Agar tidak ada zat maupun larutan kimia yang terkurung di dalamnya.

Baca Juga : Corong Pisah

Prinsip Kerja Buret

Alat gelas ini bekerja dengan cara mengukur volume cairan secara akurat dan presisi dengan kontrol yang sangat tinggi. Prinsip kerjanya berdasarkan pada konsep mengalirkan cairan secara perlahan lewat pipa kapiler yang tipis dan panjang.

Selain itu, prinsip kerja dari alat gelas ini juga bergantung pada kontrol aliran cairan dengan cara mengatur serta membaca tingkat cairan yang tepat pada skala pengukuran tertentu. Sehingga pengukuran volume pada cairan bisa dilakukan secara lebih cermat dan konsisten.

Harga Buret di Online Shop

Untuk harganya sendiri cukup bervariasi, tergantung dari merk dan ukuran alat gelas ini. Biasanya semakin tinggi kelasnya atau semakin besar ukuran volumenya, maka harganya juga akan semakin mahal.

Dan berikut adalah harga buret yang sudah Kelasedu rangkum buat kamu:

ShopeeBlibliTokopediaLazada
Rp 110.000Rp 130.000Rp 125.000112.000

Kesimpulan

Buret memang menjadi salah satu peralatan di dalam laboratorium yang dapat mendukung penelitian. Karena mampu mengukur volume dengan akurasi yang lebih tinggi dan konsisten.