Bahasa Inggris memiliki berbagai jenis teks dan kalimat. Salah satu materi yang harus kamu kuasai adalah conditional sentence. Sesuai dengan namanya, kalimat ini mengandung syarat atau condition dan termasuk ke dalam jenis kalimat yang majemuk.
Pernahkah kamu mendengar materi ini sebelumnya? Meskipun sederhana, materi ini memiliki empat hukum yang harus dikuasai. Ada yang sifatnya berandai-andai di masa depan dan ada juga yang di masa lalu. Jika kamu masih bingung, baca rangkuman lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Conditional Sentence
Apa itu conditional sentence? Conditional merupakan sebuah bentuk kalimat yang terbagi ke dalam dua jenis. Secara umum, kalimat akan menggambarkan pengandaian. Hanya saja, ada bentuk pengandaian di masa depan dan ada juga pengandaian di masa lalu.
Untuk membuat kalimat ini dengan tepat, maka diperlukan dua kalimat berbeda. Satu kalimat akan berperan sebagai penyebab dan kalimat lainnya berbunyi sebagai akibatnya. Dalam bahasa Inggris, istilahnya adalah if clause dan main clause yang masing-masing berbentuk klausa utuh.
Komponen if clause dan main clause dalam kalimat bisa berubah sesuai dengan tensesnya. Maka kejadiannya juga akan berubah, bisa sama sekali tidak pernah terjadi atau belum terjadi. Ada empat jenis kalimat yang akan kamu pelajari secara lengkap di sini.
Fungsi Conditional Sentence
1. Mengungkapkan sebab-akibat
Fungsi conditional sentence yang utama adalah untuk menyatakan bahwa ada sebab dan akibat dari sebuah kejadian tertentu. Sebab-akibat ini merupakan kalimat yang seringkali muncul di dalam percakapan, report text, dan lainnya.
2. Mengungkapkan pengandaian
Fungsi lain dari sebuah conditional sentence adalah digunakan untuk melakukan pengandaian. Artinya, kejadian sebenarnya tidak pernah terjadi terlebih jika pengandaiannya berada di masa lalu. Apabila tentang masa depan, artinya kejadian tersebut belum pernah terjadi.
3. Mengungkapkan kejadian terkait
Untuk mengungkapkan dua buah kejadian yang memiliki kaitan antara satu dengan lainnya, maka kamu bisa menggunakan kalimat pengandaian ini. Artinya, sebuah akibat akan terjadi apabila ada penyebabnya. Main clause adalah akibat, sedangkan if clause adalah sebabnya.
4. Menyampaikan fakta
Kalimat ini juga bisa menyampaikan sebuah fakta umum yang terjadi di sekitar kita. Hanya saja, bentuknya akan menjadi sebuah sebab akibat. Misalnya saja ketika menggambarkan bahwa es batu yang dipanaskan akan mencair. Bentuk kalimat ini juga masuk ke pengandaian umum.
Ciri-Ciri Conditional Sentence
1. Terdiri dari dua klausa
Ada dua klausa di dalam kalimat conditional sentence. Kalimat pertama adalah kalimat yang berada di setelah kata if, sehingga kalimat ini dikategorikan sebagai penyebab. Sementara klausa lainnya adalah main clause yang menjadi akibat.
2. Kalimat yang belum terjadi
Ada tipe kalimat pengandaian yang memiliki makna bahwa hal tersebut belum kejadian. Artinya, kejadian tersebut hanya akan terjadi apabila penyebabnya sudah terjadi terlebih dahulu. Kalimat ini seringkali disebut pengandaian di masa depan.
3. Kalimat yang tidak pernah terjadi
Apabila kamu membaca kalimat yang isinya pengandaian dengan penyesalan, kamu akan menemukan bahwa sebenarnya kejadian tersebut sama sekali tidak pernah terjadi. Di dalam bahasa Inggris, kalimat ini pasti termasuk ke dalam salah satu jenis conditional sentence.
Baca Juga : Conjunction
Rumus Conditional Sentence
1. Conditional Sentence Type 0
Rumus ini disebut dengan type 0 karena pengandaiannya bersifat fakta umum. Semua orang mengetahui bahwa akibatnya akan pasti terjadi apabila sebabnya sudah terjadi. Sehingga, kedua clausa akan menggunakan bentuk simple present tense.
Rumus 1 : if + simple present tense, simple present tense
Rumus 2 : simple present tense + if + simple present tense
2. Conditional Sentence Type 1
Bentuk kalimat ini berbeda dengan type 0 karena akan melibatkan dua jenis tenses yang berbeda, yaitu simple present tense dan simple future tense. Maknanya adalah untuk membuat kalimat dengan nuansa bahwa kejadian mungkin terjadi di masa depan abaila sebab terjadi di masa kini.
Rumus 1 : if + simple present tense, simple future tense
Rumus 2 : simple future tense + if + simple present tense
3. Conditional Sentence Type 2
Tipe yang satu ini digunakan untuk menyatakan sebuah angan-angan yang umumnya akan sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Kalimat ini akan menggunakan bentuk simple past tense dan past future tense yang dikenal dengan bentuk would.
Rumus 1 : if + simple past tense + past future tense
Rumus 2 : past future tense + if + simple past tense
4. Conditional Sentence Type 3
Sementara conditional sentence type 3 merupakan kalimat sebab-akibat yang isinya merupakan kejadian yang tidak pernah terjadi sesuai dengan keinginan. Jadi, konteks kejadiannya sudah bisa diubah lagi. Isi kalimat akan memiliki makna terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya.
Rumus 1 : if + past perfect tense, past future perfect tense
Rumus 2 : past future perfect tense + if + past perfect tense
Pola Kalimat Conditional Sentence
1. Pola Conditional Sentence Type 0
Berhubung keduanya menggunakan klausa dengan bentuk simple present tense, maka kamu harus mengetahui jenis klausa mana yang menjadi sebab dan klausa mana yang menjadi akibatnya. Meski keduanya berjenis tenses yang sama, bentuknya tidak bisa dibalik. Contoh:
Premis 1 : The ice cubes get heat
Premis 2 : The ice cubes melt.
Premis 1 merupakan bentuk sebab, sementara premis 2 merupakan akibatnya. Dua klausa di atas sama sekali tidak bisa dibalik. Sehingga, premis 1 nantinya akan berada setelah kata if. Jadi, bentuk kalimatnya adalah if the ice cubes get heat, they melt.
2. Pola Conditional Sentence Type 1
Kedua klausa di dalam kalimat conditional sentence yang sama memiliki tenses yang berbeda. If clause harus menggunakan bentuk simple present tense, sementara main clause menggunakan bentuk simple future tense. Kamu tidak boleh terbalik untuk menyimpulkan sebab dan akibatnya. Contoh:
Premis 1 : The rain falls.
Premis 2 : I bring the umbrella.
Premis pertama merupakan bentuk sebab, sementara premis kedua adalah akibatnya. Premis kedua tidak bisa menjadi sebab karena hujan belum tentu terjadi hanya karena seseorang membawa payung. Jadi, bentuk kalimatnya adalah if the rain falls, I will bring the umbrella.
3. Pola Conditional Sentence Type 2
Klausa di dalam kalimat conditional sentence menggunakan simple past tense dan past future tense. Sehingga, kamu harus memahami kedua tenses terlebih dahulu. Kalimat yang menyatakan sebab akan ditulis dengan menggunakan simple past tense, sementara akibatnya akan ditulis dengan menggunakan past future.
Premis 1 : I have a lot of money.
Premis 2 : I go to school in the US.
Premis 1 akan menggunakan simple past tense, sementara premis 2 menggunakan past future. Kalimat akan bermakna bahwa kemungkinan akan terjadinya sangat kecil. Sehingga, hasil penyusunan kalimatnya menjadi if I had a lot of money, I would go to school in the US.
4. Pola Conditional Sentence Type 3
Sementara type 3 merupakan tenses yang menggunakan past perfect tense dan past future perfect tense. Makna kalimat harus berbunyi yang menandakan bahwa kejadian sebenarnya memiliki kebalikan dengan kalimatnya.
Premis 1 : She studies harder.
Premis 2 : She gets the best score.
Premis 1 akan menggunakan past perfect tense, sementara premis 2 akan menggunakan past future perfect tense. Jadi, bentuk kalimat conditional sentence akan menjadi if she had studied harder, she would have gotten the best score.
Baca Juga : Pronoun
Contoh Kalimat Conditional Sentence Beserta Artinya
1. Contoh kalimat conditional type 0
– If the sun shines for a long time today, the land is drier than yesterday. (Jika matahari bersinar lama hari ini, daratan akan lebih kering dari kemarin).
– The butter melts if you put it on the hot pan. (Mentega mencair jika kamu menaruhnya di panci panas).
– Your fingers get burned if you touch the fire on the stove. (Jarimu terbakar apabila kamu memegang api di kompor).
– The world is hotter if people keep doing deforestation. (Dunia akan memanas jika orang tetap menebang pohon).
2. Contoh kalimat conditional type 1
– If the library is closed, I will move to the cafe. (Jika perpustakaan ditutup, saya akan pindah ke kafe).
– My father will be happy if I win the e-sport match. (Ayahku akan senang jika saya menang pertandingan e-sport).
– The computer will be fixed if my father gives me some money. (Komputernya akan diperbaiki jika ayah memberi saya uang).
– If the headmaster is replaced, the new one will come a week later. (Jika kepala sekolah diganti, yang baru akan datang seminggu kemudian).
3. Contoh kalimat conditional type 2
– If I didn’t attend the party, my friend would be angry. (Jika saya tidak datang ke pesta, teman saya akan marah).
– If my mom sent me some letters, I would save them in the box. (Jika ibu mengirim saya surat, saya akan menyimpannya di kotak).
– If the day were bright, we would go to the mini park. (Jika hari cerah, kita akan pergi ke taman kecil).
4. Contoh kalimat conditional type 3
– My score would have been better if I had studied for a week. (Nilaiku pasti akan lebih baik jika aku belajar seminggu).
– The team would have won the game if they had practiced a lot. (Tim pasti akan menang jika mereka banyak berlatih).
– If I had save the book carefully, it would not have been damaged like this. (Jika saja aku menyimpan bukunya hati-hati, pasti tidak akan rusak).
Baca Juga : Adjective Clause
Contoh Soal Conditional Sentence Beserta Jawabannya
- If mom leaves the house, my sister ____. (cry)
- If the money I had was that much, I ___ to the concert. (go)
- They would not bring so many books if the teacher ___ them. (not/tell)
- Tiara will not go to school if she ___ well. (not/feel)
- If I had had that laptop, my work ____ so much easier. (be)
Jawaban:
- Will cry
- Would go
- Didn’t tell
- Doesn’t feel
- Would have been
Penggunaan conditional sentence banyak sekali untuk percakapan, dialog singkat, bahkan di dalam berbagai macam teks bahasa Inggris. Kamu harus bisa menentukan tipe kalimat mana yang perlu digunakan agar konteksnya sesuai dengan kejadian realitanya.
Leave a Review