Gelas Ukur: Fungsi, Gambar, Prinsip Kerja, dan Cara Menggunakannya

Gelas Ukur Fungsi dan Cara Menggunakan

Bagi mereka yang sering bekerja di laboratorium tentunya tidak akan asing dengan seperangkat alat yang disebut dengan gelas ukur. Bentuknya beragam dengan kapasitas daya tampung yang juga bervariasi. Namun semuanya dibutuhkan untuk mengukur bahan cair.

Menggunakan alat ini bisa membantu tenaga laboratorium untuk mengukur cairan dalam jumlah besar. Meski tidak memiliki ketelitian tinggi dan presisi namun sudah cukup untuk mengukur secara umum volume cairan yang ingin digunakan.

Alat ini biasanya terbuat dari bahan kaca yang khusus karena harus tahan terhadap panas. Bahan tersebut adalah pyrex atau kaca borosilikat. Jenis kaca ini tahan terhadap panas maupun dingin. Skala atau tanda ukur dibuat di bagian luar gelas dalam satuan volume mililiter (mL) atau liter (L).

Pengertian

Apa itu gelas ukur? Alat bernama gelas ukur adalah benda yang berbentuk tabung (silinder) yang memiliki tanda ukur yang digunakan untuk mengukur volume zat cair. Besarnya bisa beragam sesuai standar pengukuran yang ada pada bagian luarnya. Mulai dari volume 5mL hingga 500 mL.

Gelas ini berbentuk tabung tegak dengan lubang di bagian atasnya untuk memudahkan orang untuk menuangkan zat cair ke dalamnya dan juga untuk memindahkannya kembali ke tempat lain. Pengukurannya tidak memiliki ketelitian tinggi tapi cukup untuk menakar zat cair dalam jumlah besar.

Fungsi Gelas Ukur

Seperti yang sudah disebutkan di atas, fungsi tabung gelas ini adalah untuk mengukur volume zat cair. Namun pengukurannya bersifat kualitatif (kisaran jumlah), tidak memiliki ketelitian yang tinggi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai fungsi alat ukur berbentuk tabung ini:

1. Mengukur Zat Cair

Ini merupakan fungsi utamanya yaitu untuk mengukur volume zat cair atau larutan kimia sesuai dengan standar ukuran yang terdapat pada dinding tabung gelas tersebut. Volumenya disesuaikan dengan cara menuangkan cairan tersebut sejajar dengan tanda ukuran yang diinginkan.

2. Mempersiapkan Reagen

Gelas ini juga kerap digunakan untuk mempersiapkan reagen yang akan digunakan untuk percobaan. Dengan begitu volumenya tepat sesuai jumlah reagen yang dibutuhkan.

3. Proses Pengenceran

Gelas pengukuran ini juga sering digunakan untuk proses pengenceran larutan. Misalnya dengan mencampurkan larutan asli dengan pelarut yang kemudian ditambahkan untuk mengencerkannya. Hal ini sering dilakukan dalam percobaan di laboratorium atau analisis kimia.

4. Pencampuran Bahan Cair

Fungsi lain dari gelas ukur adalah untuk mencampurkan berbagai bahan cair dan mengaduknya agar tercampur baik. Kemudian juga sambil memperhatikan agar volumenya tetap sesuai.

5. Mengukur Volume Air Raksa

Gelas pengukuran juga kerap digunakan untuk mengukur volume air raksa dengan menggunakan batas meniskus cembung yang muncul di permukaan larutan.

6. Mencuci Pipet

Fungsi lain gelas pengukuran ini adalah untuk merendam pipet dalam larutan asam pencuci. Tujuannya adalah agar pipet tetap terjaga sifat netralnya.

7. Melakukan Penelitian dan Percobaan

Gelas pengukuran memang digunakan dalam berbagai penelitian dan percobaan ilmiah yang dilakukan di bidang kimia, farmasi, biologi, dan sejenisnya. Gelas ini bisa memberikan hasil pengukuran volume yang akurat serta konsisten.

Baca Juga : Buret

Gambar dan Ukuran Gelas Ukur

Seperti yang terlihat pada gambar atau yang tersedia di laboratorium, gelas pengukuran berbentuk tabung ini memiliki berbagai jenis besaran. Besarannya akan disesuaikan dengan kapasitas cairan yang bisa ditampung dalam tabung tersebut.

Jenis terkecil adalah yang skala ukurannya hanya 10ml. Kemudian ukuran lainnya adalah 25ml, 100ml, 500ml hingga yang terbesar yaitu ukuran 2000ml atau 2 liter. Masing-masing jenis akan memiliki harga yang berbeda.

Gambar Gelas Ukur

Perlu diperhatikan bahwa istilah “gelas ukur” ternyata juga digunakan secara umum oleh masyarakat. Karena banyak bentuk wadah lain yang juga memiliki skala pengukuran cairan. Hanya saja biasanya digunakan untuk keperluan di luar laboratorium.

Misalnya dalam bidang pembuatan kue untuk mengukur bahan-bahan cair. Bisa juga digunakan untuk industri lain yang berhubungan dengan cairan kimia dan sejenisnya. Misalnya pembuatan sabun, parfum, lilin, dan banyak lainnya.

Bentuknya memang tidak seperti gelas pengukuran laboratorium yang seperti silinder. Tapi bisa beragam seperti gelas yang bagian atasnya lebih lebar daripada bagian dasarnya. Karena itu untuk membedakannya, biasanya disebut dengan “gelas ukur laboratorium

Cara Menggunakan Gelas Ukur

Untuk mengukur volume cairan yang dituangkan ke dalam gelas pengukur ini, memang harus mengandalkan kejelian mata agar volumenya tepat. Namun perhatikan juga beberapa hal berikut agar pengukuran yang dilakukan tidak keliru:

1. Gunakan Gelas yang Sesuai Ukuran

Seperti bahasan di atas, jenis besaran gelas ukur ada berbagai macam. Mulai dari yang kecil dengan daya tamping maksimum 10ml hingga mencapai 1 liter. Jadi agar tidak keliru volume pengukurannya, gunakan gelas ukuran yang sesuai dengan volume yang dibutuhkan.

Misalnya untuk mendapatkan volume 800ml, tentunya gelas yang terbaik adalah yang memiliki ukuran 1000ml atau 1 liter. Atau jika membutuhkan 7ml, gunakan saja gelas yang ukurannya 10ml. 

2. Letakkan pada Permukaan yang Rata

Hal ini penting agar pengukuran yang dilakukan bisa akurat. Permukaan yang tidak rata atau miring bisa mempengaruhi pengukuran. Belum lagi ada risiko tumpah.

3. Pengukuran Sejajar Mata

Cara membaca skala pengukuran pada gelas pengukuran adalah dengan melihatnya sejajar dengan mata. Artinya permukaan cairan yang diukur harus rata sejajar mata. Karena letak mata yang lebih rendah atau lebih tinggi bisa mempengaruhi pembacaan skala pengukurannya.

4. Pembacaan Meniskus

Cara Menggunakan Gelas Ukur

Meniskus adalah bentuk permukaan zat cair yang melengkung, baik cembung atau pun cekung. Biasanya hal ini terjadi saat zat cair diletakkan dalam wadah yang kecil. Terjadi gaya tarik menarik antara partikel zat cair tersebut dengan kaca wadahnya (gelas pengukur).

Jika meniskus bentuknya cekung maka itu berarti gaya tarik menarik antara partikel zat cair dan kaca (adhesi) lebih besar dibandingkan dengan gaya tarik menarik antar partikel zat cair itu sendiri (kohesi). Sedangkan meniskus yang cembung adalah sebaliknya.

Untuk cara pembacaannya, gunakan standar bagian tengah lengkungannya, bukan ujungnya yang menempel pada dinding tabung. Jadi yang harus sesuai ukuran adalah posisi bagian tengah lengkungan cairan tersebut, bukan tinggi cairan yang menempel pada dinding dalam gelas.

Baca Juga : Corong Pisah

Prinsip Kerja Pengukuran dan Estimasi Ketidakpastian

Hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip pengukuran menggunakan gelas ukur adalah adanya estimasi ketidakpastian dari gelas tersebut. Makin besar ukuran gelasnya maka skala estimasi ketidakpastiannya juga tambah besar. Seperti yang disebutkan berikut ini:

  • Gelas ukuran 10ml mempunyai skala estimasi ketidakpastian sebesar 0.2 ml
  • Gelas ukuran 50ml mempunyai skala estimasi ketidakpastian sebesar 1 ml
  • Gelas ukuran 100ml mempunyai skala estimasi ketidakpastian sebesar 1 ml
  • Gelas ukuran 500ml mempunyai skala estimasi ketidakpastian sebesar 5 ml
  • Gelas ukuran 1000ml mempunyai skala estimasi ketidakpastian sebesar 10 ml
  • Gelas ukuran 2000ml mempunyai skala estimasi ketidakpastian sebesar 20 ml

Dari skala tersebut terlihat bahwa semakin besar volume gelas ukuran maka tingkat kesalahan pembacaan akan makin besar. Ini diakibatkan oleh terjadinya deviasi pada garis pandang mata. Karena itu selalu disarankan agar menggunakan gelas ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya untuk mendapatkan volume 80 ml cairan, sebaiknya menggunakan gelas pengukuran yang 100 ml. Jadi skala estimasi ketidakpastiannya bisa dibuat lebih rendah.

Harga Gelas Ukur Laboratorium

Sama seperti peralatan lain yang digunakan dalam laboratorium, harga gelas pengukuran ini juga beragam sesuai dengan jenis dan besaran volume yang mampu ditampungnya. Berikut ini adalah kisaran harga gelas pengukuran yang dihimpun Kelasedu dari beberapa sumber:

  • Ukuran 10 ml – kisaran harga Rp40.000 – 100.000
  • Ukuran 50 ml – kisaran harga Rp60.000 – 200.000
  • Ukuran 100 ml – kisaran harga Rp60.000 – 250.000
  • Ukuran 500 ml – kisaran harga Rp70.000 – 160.000
  • Ukuran 1000 ml – kisaran harga Rp140.000 – 320.000
  • Ukuran 2000 ml – kisaran harga Rp300.000 – 1.000.000

Kisaran harga yang diberikan di atas akan tergantung dari beberapa hal seperti bahan pembuatnya (kaca biasa, pyrex, atau lainnya). Kemudian juga lokasi penyedia dan penyedia itu sendiri. Biasanya peralatan laboratorium bisa ditemukan di toko peralatan kimia atau melalui platform e-commerce (marketplace).

Baca Juga : Gelas Piala

Penutup

Gelas ukur memang memiliki beragam jenis dan besaran sesuai daya tampung pengukurannya. Bahan yang digunakan akan mempengaruhi besaran harganya. Mutu barang yang baik akan bisa memberikan ketepatan pengukuran yang lebih akurat.